Header Ads

Bantuan untuk korban tanah bergerak di Desa Mendala Sirampog masih terus mengalir


Brebes ( CTV ), Belum selesainya pembangunan hunian sementara ( huntara),  hingga saat ini , ratusan warga korban tanah bergerak di Desa Mendala Kecamatan Sirampog Brebes , masih menempati tenda pengungsian . Seperti yang terlihat , begini  suasana di pengungsian korban tanah bergerak , yang menempati lapangan futsal gunung poh , hingga memasuki hari ke 20 ,  mereka masih bertahan .

Salah seorang anak yang menempati tenda pengungsian , Meylisa  berharap , tidak berlama lama tinggal di tempat pengungsian . Meski untuk berangkat dan pulang sekolah  berlangsung biasa , namun untuk waktu belajar di pengungsian kurang konsentrasi dan tidak nyaman ,  sehingga ingin menempati tempat tinggal sendiri . “ Kalau belajar atau sedang mengerjakan pekerjaan sekolah . tidak nyaman dan kurang konsentrasi , penginnya punya rumah sendiri ,” ungkap Mey Lisa

Sementara itu , hingga saat ini, bantuan dari berbagai pihak untuk korban tanah bergerak , pun terus mengalir , termasuk dari Perhutani KPH Pekalongan Barat . Bantuan sembako  yang terdiri dari beras , mie instan ,  susu dan kebutuhan untuk bayi , secara simbolis diserahkan langsung oleh Administratur KKPH Pekalongan Barat, Prasetya Lukito , kepada Kepala Desa Mendala , Muhamad Basori , pada selasa sore ,  6 Mei 2025 .

Dikatakan Parsetya Lukito , bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian Perhutani KPH Pekalongan Barat untuk para korban tanah bergerak . Dan bantuan yang dihimpun dari Manajemen KPH Pekalongan Barat bersama Serikat karyawan Perhutani dan Pekerja hutan ini , dalam rangka Peringatan Hari Buruh ( May Day) , 1 Mei 2025 , diharapkan bisa bermanfaat dan membantu untuk para korban tanah bergerak . 

Sedang pergerakan tanah yang terjadi di empat pedukuhan di Desa Mendala Sirampog , sejak tanggal 17 April 2025 lalu ,  setiap harinya terjadi penurunan kondisi tanah atau amblas . Sehingga , kerusakan rumah pun semakin parah , dan praktis tidak lagi layak untuk dihuni ,  karena sangat berbahaya . *** tim liputan cibulan Tv ***

 

Diberdayakan oleh Blogger.